Garis Tanggal Ramadhan dan Syawal 1432 H.

Garis Tanggal Ramadhan dan Syawal 1432 H.

T. Djamaluddin

Profesor Riset Astronomi Astrofisika, LAPAN

Anggota Badan Hisab Rukyat Kementrian Agama

Analisis garis tanggal awal Ramadhan dan Syawal 1432 (gambar dari Taqwim Standar Kementerian Agama RI dan algoritma yang saya buat) dapat memberi gambaran prakiraan awal Ramadhan dan Syawal di Indonesia dan seluruh dunia. Di Indonesia, informasi ini kita gunakan sebagai bahan untuk persiapan. Kepastiannya kita tunggu saja keputusan sidang itsbat di Kementerian Agama.

Analisis Visibilitas Hilal

Analisis Visibilatas Hilal Untuk Usulan Kriteria Tunggal di Indonesia
Thomas Djamaluddin

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, LAPAN

Anggota Badan Hisab Rukyat, Kementerian Agama RI

(Publikasi di buku ilmiah “Matahari dan Lingkungan Antariksa”, Seri -4, 2010, hlm. 67 – 76, Dian Rakyat, Jakarta)

Abstrak. Perbedaan penetapan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha di Indonesia kini sudah semakin jelas bukan disebabkan oleh perbedaan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan), tetapi oleh perbedaan kriteria. Saat ini sudah ada kesadaran untuk menyamakan kriteria di antara ormas-ormas Islam. Untuk itu kajian ilmiah perlu dilakukan untuk memberikan masukan alternatif kriteria yang nantinya perlu dikaji untuk dipilih menjadi kriteria tunggal yang disepakati. Makalah ini membahas beberapa alternatif kriteria berdasarkan analisis data rukyat di Indonesia dan internasional. Kriteria harus memperhatikan dalil-dalil syar’i yang disepakati para ulama serta didasarkan pada kemudahan aplikasinya dan kompatibilitas hisab – rukyat sehingga hisab dan rukyat bisa benar-benar setara dalam pengambilan keputusan dalam sidang itsbat. Berdasarkan analisis yang dibahas makalah ini diusulkan ”Kriteria Hisab-Rukyat Indonesia” sebagai berikut: Jarak sudut bulan-matahari > 6,4o dan beda tinggi bulan-matahari > 4o.